Busurnews.com,Blora
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Blora, Siti Mas’amah mengungkapkan jatah elpiji tahun 2025 menurun dari tahun sebelumnya.
Siti menjelaskan pada tahun 2024 Blora menerima jatah 7.913.666 tabung elpiji, sedangkan pada tahun 2025 menyusut menjadi 7.770.333 tabung elpiji atau setara 23.311 metrik ton. “Artinya, terdapat pengurangan sebanyak 143.333 tabung,” kata Siti,( 15/02/2025)
Dindagkop UKM Blora juga menindak lanjuti Perpres 104/2007 & 38/2019 dengan menekan pembelian elpiji subsidi hanya untuk warga dengan kriteria yang ditentukan yakni rumah tangga, usaha mikro.
Jatah elpiji itu didistribusikan ke 10 agen, yakni di masing-masing empat agen di Kecamatan Blora dan Cepu, kemudian masing-masing satu agen di Kecataman Jati dan Bogorejo.
Para agen itu berkewajiban mendistribusikan gas ke seluruh pangkalan. Ada sebanyak 996 pangkalan yang terdaftar di Kabupaten Blora,” sambungnya. Sementara terkait permasalahan pengiriman elpiji dari agen ke pangkalan bukan kewenangan Dindagkop UKM Blora.
Dindagkop UKM juga tidak dapat memantau kuota elpiji setiap agen maupun pangkalan.
“Itu ranahnya hubungan bisnis antara agen
dengan pangkalan. Jadi pengirimannya
seminggu berapa kali, dan kuota yang dimiliki pangkalan, tidak diketahui,” terangnya.
Sementara untuk “Tetapi kewenangan (penambahan kuota) ada di pihak Pertamina. Mau di kasih tambahan atau tidak dikasih itu kewenangan Pertamina,”jelas dia.
Seperti halnya dalam memenuhi kebutuhan gas pada Ramadhan dan Idulfitri, Dindagkop UKM telah memohon kepada Pertamina untuk memperlancar distribusi elpiji subsidi.”
Walau begitu Dindagkop UKM memiliki
keterbatasan pengawasan, yaitu hanya
berakhir di pangkalan elpiji resmi.
“Kalau harga elpiji subsidi sudah keluar dari pangkalan, makasudah bukan kewenangan kami,” (Redaksi)